ACADEMICS.web.id – Perlindungan anak adalah suatu kegiatan yang menjamin dan melindungi anak dan segala haknya agar dapat hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan mendukung. Ini melibatkan serangkaian tindakan, peraturan, dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, serta berbagai pihak terkait. Perlindungan anak mencakup hak-hak dasar seperti hak atas pendidikan, kesehatan, nutrisi, dan lingkungan yang sehat. Selain itu, perlindungan anak juga mencakup hak untuk tidak mengalami kekerasan, eksploitasi, atau diskriminasi. Semua pihak memiliki kewajiban untuk menjaga dan memastikan bahwa anak-anak dapat tumbuh dengan aman, bahagia, dan memiliki akses ke peluang yang setara untuk masa depan yang lebih baik. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk melindungi dan memastikan hak-hak anak di seluruh dunia.
Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan dan memastikan pemenuhan hak asasi anak sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing (Yousif ,2018). Kualitas perlindungan yang diterima oleh anak-anak sangat tergantung pada berbagai faktor dan dapat menjadi faktor pendukung atau penghambat terhadap perlindungan anak. Anak-anak adalah anugerah dan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki martabat dan hak asasi sebagai manusia yang harus dihormati dan dijaga. Dengan demikian, anak-anak memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang dengan layak, seperti halnya anak-anak lainnya. Undang-Undang Perlindungan Anak bertujuan untuk menjamin dan melindungi anak serta hak-hak mereka sehingga mereka dapat hidup, tumbuh, dan berpartisipasi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan martabat kemanusiaan, serta dilindungi dari kekerasan dan diskriminasi.
Masa perkembangan anak usia dini adalah fase yang gejolak dan memiliki dampak signifikan pada perkembangan selanjutnya. Anak-anak memiliki dunia dan karakteristik yang unik, yang sangat berbeda dari dunia dan karakteristik orang dewasa. Mereka penuh energi, dinamis, penuh antusiasme, dan selalu penasaran dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami tahap perkembangan anak mereka dan memberikan rangsangan yang sesuai dengan usia agar dapat mendukung perkembangan fisik dan psikologis anak dengan maksimal. Namun, sayangnya, ada fenomena negatif di mana beberapa anak tidak mendapatkan perlindungan dan perhatian yang layak dari orang tua mereka. Menurut (Darmini, 2018) Kasus seperti penelantaran anak, perdagangan anak, atau bahkan eksploitasi anak, seperti memaksa mereka untuk bekerja demi mencari nafkah, semakin menjadi perhatian masyarakat dan media. Perlakuan kekerasan terhadap anak itu acapkali justru terjadi dilingkungan lebih kurang anak itu sendiri, dimana seharusnya anak memperoleh proteksi. Lihat saja dalam ini masalah kelalaian terhadap proteksi anak: 1) semakin meningkatnya anak yg disuruh orangtuanya buat bekerja pada jalanan; 2) anak yg dipaksa bekerja buat memenuhi kebutuhan keluarga; 3) kekerasan seksual terhadap anak; 4) anak diperjualbelikan (eksploitasi) buat pemuas seks & masalah lainnya yg nir menguntungkan anak(Ardhyanto 2015).
Perlindungan anak memiliki tujuan utama untuk menjamin bahwa hak-hak anak dipenuhi sehingga mereka dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan martabat kemanusiaan. Selain itu, perlindungan ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi, dengan harapan dapat menciptakan generasi Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera. Dalam konteks ini, hakikat dari perlindungan anak di Indonesia adalah untuk menjaga dan memastikan kelangsungan perlindungan tersebut. Anak-anak adalah harapan masa depan bangsa, dan mereka akan menjadi penerus yang mengambil alih peran penting dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan negara Indonesia.
Upaya meningkatkan perlindungan anak-anak di Indonesia adalah suatu tugas penting yang memerlukan keterlibatan semua pihak. Hal ini bertujuan untuk menjaga hak-hak anak dan memastikan mereka tumbuh dan berkembang dengan aman dan optimal. Terdapat beberapa langkah yang dapat diambil dalam upaya meningkatkan perlindungan anak di Indonesia. Pertama, pemerintah perlu meningkatkan implementasi undang-undang dan kebijakan yang berhubungan dengan perlindungan anak. Ini mencakup penguatan hukum yang melibatkan sanksi yang tegas bagi pelanggaran hak anak, serta alokasi sumber daya yang memadai untuk penyelenggaraan program perlindungan anak.
Kedua, pendidikan publik tentang hak anak dan perlindungan anak harus ditingkatkan. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan anak dapat membantu mengurangi kasus-kasus pelanggaran hak anak. Ketiga, perlu ada kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta dalam upaya menjaga hak anak. Kolaborasi ini dapat menciptakan program-program perlindungan anak yang efektif dan berkelanjutan. Keempat, penting untuk memiliki sistem pelaporan yang efisien dan aman untuk melaporkan kasus pelanggaran hak anak. Ini akan membantu pihak berwenang dalam menangani kasus-kasus tersebut dengan cepat dan tepat. Kelima, mendukung penelitian dan pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah perlindungan anak.@
Penulis:
