ACADEMICS.web.id – Kerajaan Turki Usmani banyak berjasa terutama dalam perluasan wilayah kekuasaan Islam ke benua Eropa. Ekspansi kerajaan Turki Usmani untuk pertama kalinya lebih ditujukan ke Eropa Timur yang belum masuk dalam wilayah kekuasaan dan agama Islam. Akan tetapi, karena dalam bidang peradaban dan kebudayaan (kecuali dalam hal-hal yang bersifat fisik) berkembangnya jauh berada di bawah kemajuan politik. Sehingga bukan saja negeri-negeri yang sudah ditaklukkan akhirnya melepaskan diri dari kekuasaan pusat, tetapi masyarakatnya juga tidak banyak lagi yang memeluk agama Islam.
Daulah Usmani merupakan kerajaan yang maju pada saat itu. Kerajaa ini sangat berperan pentung pada peradaban islam terutama pada penyebar luasan wilayah dibenua eropa. Dahulu kerajaan ini lebih menyebar kekuasaan pada keluasan wilayah eropa timur yang mana pada saat itu masyarakat masi belum memeluk agama islam. Tp dibantu dengan berkembangnya peradaban islam mulai dari pengetahuan, kebudayaan dan lain lainnya. Selaian politik maka penyebar luasan wilayah islam berjalan dengan sempurna bahkan lebih berkembang dari pada perkembangan politik. Dilihat dari kemajuan itulah banyak negri yang ditaklukan dengan daylah usmanii banyak yang melepaskan wilayah-wilayahnya dalan artian menyerakhan diri dan ahirnya kerajaan ini memiliki perluasaan diberbagai wilayah tetapi kondisi masyarakat pada saat itu tidak sepenuhnya memeluk islam
Proses kemunduran hingga kejatuhan kerajaan Turki Usmani berlangsung sangat lama kurang lebih tiga abad, yakni mulai berakhirnya masa Sulaiman II al-Qanuni (1520 M) hingga masa kejatuhannya (1924 M).
Ketika perang Dunia I meletus, Turki Usmani bergabung dengan Jerman dan kemudian mengalami kekalahan. Akibatnya kekuasaan Turki Usmani semakin ambruk. Partai persatuan dan kemajuan memberontak kepada sultan dan dapat menghapuskan kekhalifahan Usmani pada tahun 1922 M, kemudian membentuk Turki Modern pada tahun 1924 M. Dengan demikian, kesatuan politik dalam kerajaan Turki Usmani sejak bergeloranya gerakan pembaharuan justru tidak stabil. Terutama karena para sultan tidak mampu mengakomodasi pemikiran yang berkembang di kalangan pemimpin bangsanya. Terkecuali itu, peperangan-peperangan melawan barat di Eropa Timur terus berkecamuk, memakan, dan menguras tenaga serta berakhir dengan kekalahan di pihak Turki Usmani.
Di pihak lain, satu demi satu daerah-daerah di Asia dan Afrika yang sebelumnya dikuasai Turki Usmani, melepaskan diri dari Konstantinopel
Kerajaan Turki Usmani berakhir dengan berdirinya Republik Turki pada tahun 1923 M presiden yang diangkat adalah Musthafa Kemal At-Tatuk. Kemunduran kerajaan Turki Usmani diantaranya ditandai dengan beberapa hal, sebagai berikut:
- Melemahnya semangat prajurit Turki Usmani hingga menyebabkan berbagai serangan yang dilancarkan musuh untuk merebut wilayah kekuasaan Turki Usmani. Misalnya, pasukan Turki Usmani menderita kekalahan dari serangan pasukan gabungan armada Spanyol, Bandulia, dan armada Sri Paus pada tahun 1663 M
- Dengan menyadari akan kelemahan-kelemahan Turki Usmani, mulailah sebagian wilayah di timur mengadakan pemberontakan untuk melepaskan diri dari kekhilafahan Usmani. Misal, di Mesir Yenissary bersekutu dengan dinasti Mamalik melancarkan pemberontakan, dan sejak 1772 M dinasti Mamalik berhasil menguasai Mesir hingga datangnya Napoleon pada 1789 M.Adapun kemunduran Turki Usmani tersebut di atas disebabkan oleh beberapa factor sebagai berikut:
- Luasnya wilayah kekuasaan Turki Usmani yang akhirnya tidak mampu dikendalikan dari pusat, karena sistem pemerintahan tidak lagi efektif seperti masa-masa sebelumnya.
- Pemberontakan berkali-kali yang dilakukan oleh pasukan Jenissary.
- Penguasa yang tidak cakap setelah khalifah Sulaiman II al-Qanuni, menimbulkan perselisihan dan pembunuhan di lingkungan istana.
- Akibat kekalahan yang diderita Turki Usmani dalam sejumlah peperangan mengakibatkan perekonomian semakin terpuruk dari waktu ke waktu.
- Ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan perkembangan militer tidak terlalu berkembang.
- Tumbuhnya gerakan Nasionalisme.
Meski pada akhirnya Turki Usmani jatuh, akan tetapi yang jelas telah banyak memberikan sumbangan kepada dunia termasuk perjuangan Islam. Turki Usmani merupakan kekhilafahan Islam yang paling berhasil menjaga politik Islam dan paling bertahan dari serangan peradaban Barat ke dunia Islam. Di kalangan negara-negara Eropa kekuatan Islam pernah dikenal dan disegani karena andil Turki Usmani di masa kejayaannya.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses runtuhnya kekhalifahan tidak dapat dilepaskan dari campur tangan orang-orang kafir, khususnya Inggris, yang bermitra dengan agenagen Barat, terutama Mustafa Kemal Attaturk. Kematian Turki Ottoman memiliki pengaruh yang luar biasa di bidang pendidikan pada saat itu, begitu pula munculnya sekularisme. Sekularisme merupakan landasan berpikir (al qa’idah al fikriyah) dalam ideologi kapitalisme, di mana di atasnya dibentuk paham-paham lain seperti demokrasi, nasionalisme, liberalisme (kebebasan), hak asasi manusia, dan sebagainya. Jelaslah bahwa memahami sekularisme sangat mendasar sebagai landasan konseptual kapitalisme, karena sekularisme adalah cita-cita filosofis yang menjadi landasan bagi terciptanya berbagai gagasan dalam peradaban Barat.@
Penulis:
Mahasiswi Sem 1 Prodi Perbandingan Mazhab, Fakultas Syariah & Hukum, UIN SUSKA Riau