ACADEMICS.web.id – Presiden Jokowi menyayangkan bahwa tidak ada perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam daftar top 100 dunia. Dalam Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Surabaya, Jokowi mengungkapkan keprihatinannya terkait peringkat rendah tersebut dan mendesak perbaikan kualitas pendidikan perguruan tinggi di dalam negeri.
“Perguruan tinggi dalam negeri harus terus didorong, harus dioptimalkan. Peringkat perguruan tinggi terbaik Indonesia harus terus diperbaiki berdasarkan US World yang ada setiap tahun,” kata Jokowi.
Meskipun beberapa perguruan tinggi Indonesia mampu masuk ke dalam peringkat top 200 dunia, Jokowi menyoroti bahwa jumlah yang masuk ke peringkat tersebut masih tergolong sedikit, dan belum ada yang berhasil masuk dalam peringkat top 100 atau top 50 dunia.
Presiden menyampaikan bahwa rektor dan pimpinan perguruan tinggi memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan peringkat kampus-kampus Indonesia secara global. Dia mencatat keluhan-keluhan yang disampaikan oleh para rektor terkait kendala-kendala seperti pemeriksaan, kekurangan anggaran, dan lainnya.
Jokowi juga mengingatkan bahwa lembaga pendidikan tinggi memiliki peran strategis dalam mencetak sumber daya manusia unggul dan berkualitas, terutama mengingat Indonesia akan memasuki bonus demografi dalam 5 tahun ke depan. Dia menekankan pentingnya agar SDM Indonesia tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga harus inovatif dan mampu menghasilkan karya berkualitas.
Presiden memberikan contoh tentang hubungan erat antara sektor industri dan universitas di Vietnam, di mana perguruan tinggi memiliki peran penting sebagai lembaga riset.
“Saya ulangi, perguruan tinggi juga punya tugas mulia yaitu jadi lembaga riset karena memiliki dosen yang sangat banyak, tenaga peneliti, serta ribuan mahasiswa untuk pengembangan iptek kita, dan berinovasi untuk memecahkan masalah-masalah bangsa,” tambah Jokowi.@