BATIK ITU SINGKATAN DARI DUA KATA LHO… SUDAH TAHU?

banner 468x60

ACADEMICS.web.id – Batik, sebuah warisan budaya autentik Indonesia yang telah mencuri perhatian dunia internasional, secara resmi diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak tahun 2009. Pengakuan ini menegaskan bahwa batik bukan sekadar seni tekstil tradisional, melainkan juga sebuah manifestasi nilai-nilai sejarah, estetika, dan keindahan Indonesia.

Sebagai lambang identitas budaya Indonesia, setiap pulau di negeri ini memiliki gaya dan motif batik yang khas. Tak hanya sebagai elemen seni, batik turut menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, digunakan dalam berbagai kesempatan mulai dari aktivitas rutin hingga upacara resmi dan pernikahan.

banner 336x280

Namun, tahukah Anda bahwa di balik kemegahan batik tersimpan sebuah rahasia menarik?

Ternyata, batik merupakan singkatan dari dua kata, yaitu “amba” dan “titik” dalam bahasa Jawa, yang artinya “menulis dalam titik”. Menurut informasi dari laman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, amba berarti menuliskan, sementara nitik memiliki arti titik. Dengan demikian, secara harfiah, kata “batik” dapat diartikan sebagai “menuliskan titik”.

Konsep ini terkait dengan teknik khusus dalam pembuatan batik, di mana lilin panas digunakan untuk menuliskan atau melukis motif pada kain. Selanjutnya, kain tersebut diwarnai. Setelah proses pewarnaan selesai, lilin dihilangkan, dan area yang sebelumnya tertutup lilin tetap tidak terwarnai. Inilah yang menciptakan pola-pola unik dan indah pada batik. Teknik ini mencerminkan keindahan dan keahlian para pengrajin batik Indonesia dalam menciptakan karya seni tekstil yang bernilai tinggi.

Melihat kembali sejarah batik di tanah Jawa, pada masa lalu, seni membatik terbatas pada lingkungan keluarga kerajaan. Proses membatik oleh putra dan putri keraton dianggap sebagai aktivitas yang sarat nilai keagamaan, memerlukan fokus pikiran, kesabaran, dan kebersihan batin. Oleh karena itu, corak pada kain batik kala itu penuh dengan simbol dan makna yang mendalam.

Kain batik dengan beragam corak bukan hanya sekadar busana, melainkan juga membawa makna yang sakral, doa, dan harapan bagi pemakainya. Doa-doa ini terwujud dalam keindahan corak kain, seperti pada batik parang, sekar jagad, kawung, dan berbagai motif lainnya yang mengandung makna tersirat tentang kehidupan dan sejarah suatu masyarakat. Setiap corak mengandung cerita dan filosofi yang melibatkan unsur spiritual dan budaya, menciptakan warisan seni tekstil yang kaya akan nilai-nilai tradisional.

Seiring berjalannya waktu, membatik jadi salah satu mata pencaharian masyarakat, Beauties. Ragam corak dan warna batik juga dipengaruhi beberapa budaya dari luar.

Sebagai contoh batik Yogyakarta dan Surakarta sebagai pusat batik Jawa dipengaruhi kehidupan keraton, batik “pesisir” ada karena letaknya berada di daerah pesisir utara Pulau Jawa seperti Cirebon, Indramayu, Lasem, Bakaran, Madura dan lain sebagainya dipengaruhi budaya pedagang serta Bali yang banyak dipengaruhi Hindu.

Motif batik Nusantara rata-rata menampilkan unsur alam dan budaya dari daerah mereka masing-masing. Motif-motif batik di Nusantara umumnya melambangkan falsafah hidup masyarakat daerah setempat. Makanya, masing-masing daerah mempunyai ragam corak dan warna yang khas.@

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *