Absolute Sentienfia Expositore Non Indiget

By Inayatullah Hasyim

banner 468x60

ACADEMICS.web.id – Suatu hari, Izzuddin bin Abdussalam tidak shalat shubuh berjamaah di masjid. Imam masjid kemudian menanyakannya, “Mengapa tadi tidak shalat jamaah shubuh di masjid?” “Aku meriang karena mandi junub.” jawab Izzuddin.

Rupanya, di tengah musim dingin yang membeku, Izzuddin “mandi besar”. Imam itu berkata lagi, “Andai engkau mengerti agama, pasti engkau tidak akan mandi junub.” Izzuddin makin heran. Apa sah shalat shubuh saya jika tidak mandi sementara di malam harinya habis hubungan badan suami isteri?, kira-kira begitu jalan fikirannya.

banner 336x280

Demi mendengar ucapan imam masjid itu, Izzudin tertantang untuk belajar hukum Islam padahal usianya telah mencapai empat puluh tahun. Dalam waktu yang tak lama, Izzuddin bin Abdussalam kemudian dikenal sebagai ahli fiqh. Ia menjadi ulama penting madzhab fiqh Syafii dan kemudian digelari sebagai “Sulthanul Ulama”.

Karya monumentalnya, antara lain, قواعد الاحكام في مصالح الآنام (Kaidah-kaidah hukum untuk Kepentingan Kemanusiaan). Di buku itu, dia menjelaskan kaedah-kaedah hukum Islam seperti legal maxims dalam hukum Romawi. Insya Allah suatu saat saya buatkan resensi atas buku tersebut.

Mungkin sebagian Anda mau bertanya, “Ustadz, jadi boleh tidak mandi junub di negara bermusim dingin?”

Jawaban saya, mengutip kaedah hukum Romawi, Absolute sentienfia expositore non indiget (Sebuah dalil yang sederhana tidak membutuhkan penjelasan lebih lanjut). 😊🤭

Hukum memang tidak lahir di ruang hampa. Demikian. Semoga bermanfaat.@

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *