ACADEMICS.web.id – Indonesia merupakan negara yang dikenal sebagai salah satu negara dengan keragaman budaya, agama, dan etnis yang luar biasa. Dengan lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 300 kelompok etnis serta berbagai kepercayaan agama, Indonesia adalah teladan multikulturalisme yang unik. Tidak dapat dipungkiri lagi karena kekayaan budaya dan keberagaman ini pastinya ada tantangan serius dalam menjaga keharmonisan sosial.
Anda tentu sering mendengar istilah “Multikulturalisme”? istilah ini sering digunakan dalam penggambaran etnis masyarakat yang menjadi perbedaan dalam suatu negara. Di kutip dari Bagja Waluya dalam buku Sosiologi: “Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat”, secara sederhana multikulturalisme merupakan sebuah pandangan sekaligus pengakuan bahwa suatu negara atau masyarakat adalah beragam dan majemuk.
Sanggahan di Indonesia yang menjadi penyebabnya salah satunya adalah adanya konflik antar agama dan suku. Konflik ini kerapkali dipicu oleh perbedaan pandangan dan kepentingan. Selain itu, adanya isu-isu yang sensitif seperti agama dan politik juga dapat memicu konflik.Sanggahan lainnya adalah adanya diskriminasi terhadap kelompok minoritas. Diskriminasi ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti diskriminasi dalam pekerjaan, pendidikan, dan akses ke layanan publik. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan antar kelompok dan memicu konflik. Selain itu, tantangan lain dalam menjaga keharmonisan sosial adalah ketidaksetaraan sosial dan ekonomi antaretnis. Beberapa kelompok etnis di Indonesia masih menghadapi kesulitan akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan pelayanan kesehatan. Upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan ini harus menjadi prioritas pemerintah, dengan kebijakan yang mendukung inklusi sosial dan ekonomi bagi semua kelompok etnis.
Oleh sebab itu, media massa juga memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan sosial di Indonesia. Media harus berperan sebagai perekat masyarakat, bukan sebagai pemicu konflik. Pemberitaan yang objektif, berimbang, dan berdasarkan fakta dapat membantu mengurangi polarisasi dan meningkatkan pemahaman antar-etnis dan agama. Pendidikan juga merupakan kunci penting dalam menjaga keharmonisan sosial. Program pendidikan multikultural yang mengajarkan toleransi, kerjasama, dan dihargai terhadap perbedaan harus diikutsertakan dalam kurikulum sekolah. Ini akan membantu generasi muda Indonesia memahami nilai-nilai multikulturalisme dan pentingnya menjaga keharmonisan sosial.
Saat menghadapi tantangan multikulturalisme, penting bagi Indonesia untuk mengambil inspirasi dari kekayaan budaya dan sejarahnya sendiri. Pancasila, dasar negara Indonesia, mengedepankan nilai-nilai seperti toleransi dan keadilan sosial. Memahami dan menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari adalah langkah penting untuk menjaga keharmonisan sosial di Indonesia. Indonesia mempunyai potensi besar untuk menjadi contoh multikulturalisme yang sukses. Namun, untuk mencapai hal ini, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, media, dan pendidikan. Dengan kerja sama yang kuat, Indonesia dapat menjaga keharmonisan sosial dan merayakan keberagaman budaya, agama, dan etnisnya dengan bangga.@
Penulis:
Mahasiswa S1 Farmasi (Tingkat 1) Institut Kesehatan Mitra Bunda