ACADEMICS.web.id – Dalam setiap penelitian, yang disebut dengan instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menyusun instrument (alat pengumpul data) yang tepat sangat penting untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel (tepat dan konsisten). Di bawah ini adalah langkah-langkah sederhana untuk menentukan dan menyusun instrumen dalam sebuah penelitian dengan bahasa yang mudah dimengerti.
-
Tentukan Tujuan Penelitian
Apa yang ingin Anda ketahui?
- Misalnya, Anda ingin mengetahui seberapa puas pelanggan dengan layanan di sebuah restoran.
-
Pilih Jenis Data yang Dibutuhkan
Data kualitatif atau kuantitatif?
- Kuantitatif: Jika penelitian anda adalah kuantitatif maka data yang anda perlukan adalah yang berupa angka, misalnya skor kepuasan pelanggan dari 1 hingga 10.
- Kualitatif: Jika penelitian anda adalah kualitatif maka data yang anda perlukan adalah yang berupa deskripsi atau narasi, misalnya pendapat pelanggan tentang layanan restoran.
-
Pilih Jenis Instrumen yang Tepat
Apa alat pengumpulan data yang paling sesuai?
- Kuesioner: Untuk mengumpulkan data secara luas dan cepat.
- Wawancara: Untuk mendapatkan informasi mendalam.
- Observasi: Untuk melihat perilaku langsung.
- Tes atau Ujian: Untuk mengukur kemampuan atau pengetahuan.
-
Menyusun Pertanyaan atau Item Instrumen
Dalam Menyusun pertanyaan baik untuk kuesioner ataupun wawancara, anda tidak boleh sembarangan. Lebih baik melihat kuesioner ataupun skrip wawancara yang telah dibuat oleh beberapa peneliti yang telah lalu sebagai acuannya.
Apa saja pertanyaan atau item yang harus disertakan?
- Pertanyaan Terbuka: Ini biasanya dipakai dalam wawancara. Untuk mengumpulkan jawaban yang lebih bebas dan mendalam.
- Misalnya: “Apa yang Anda sukai dari layanan kami?”
- Pertanyaan Tertutup: Ini biasanya dipakai dalam kuesioner. Untuk jawaban yang lebih spesifik dan mudah dianalisis.
- Misalnya: “Seberapa puas Anda dengan layanan kami? (1 – sangat tidak puas; 2 – tidak puas; 3 – ragu-ragu; 4 – puas; 5 – sangat puas)”
Catatan penting:
- Hindari Pertanyaan yang Membingungkan: Pertanyaan harus jelas dan mudah dimengerti.
- Misalnya, hindari pertanyaan seperti: “Apakah Anda lebih suka makanan yang enak atau pelayanan yang baik?”
- Hindari Pertanyaan yang Memihak: Pertanyaan tidak boleh menggiring responden ke arah jawaban tertentu.
- Misalnya, hindari pertanyaan seperti: “Seberapa baik layanan kami menurut Anda?”
-
Tentukan Skala Pengukuran
(Ini berhubungan dengan statistic dan jenis penelitiannya kuantitatif)
Bagaimana Anda akan mengukur jawaban?
- Skala Likert: Skala 1-5 atau 1-7 untuk mengukur tingkat persetujuan atau kepuasan.
- Misalnya: “1 – Sangat Tidak Setuju, 5 – Sangat Setuju”
- Skala Nominal: Kategori yang tidak berurutan, seperti jenis kelamin atau daerah asal.
- Skala Ordinal: Kategori berurutan yang menunjukkan tingkatan, seperti tingkat pendidikan (SMA, S1, S2).
-
Uji Coba Instrumen
Instrumen yang telah ada siapkan, sebelum diterapkan kepada responden, harus terlebih dahulu diuji coba. Uji coba instrument ini disebut dengan pilot study (pilot artinya pendahuluan, jadi pilot study artinya uji coba pendahuluan). Ini gunanya untuk mengetahui apakah (misalnya instrument pengumpulan data yang kita pakai itu salah satunya adalah wawancara dan kuesioner) wawancara dan kuesioner yang telah kita bikin itu sudah benar, tepat, atau masih ada yang kurang benar atau kurang tepat, dst. Ini bisa diketahui melalui pilot study. Jika sudah ok semua, maka kita bisa langsung gunakan skrip wawancara dan kuesioner tsb untuk mengumpulkan data, namun jika masih ada yang kurang tepat maka harus kita perbaiki. Bagaimana cara pilot study? Berikan kepada misalnya 10 atau 20 teman atau kolega dan minta mereka membaca skrip wawancara atau kuesioner tsb lalu kemudian minta masukan dari mereka.
-
Perbaiki dan Validasi Instrumen
Bagaimana memastikan instrumen tersebut tepat?
- Validasi: Periksa apakah instrument yang kita gunakan untuk megnumpulkan data itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
- Misalnya, mintalah ahli di bidang terkait untuk meninjau pertanyaan Anda. Datangi ahli Bahasa untuk memeriksa skrip wawancara dan draft kuesioner yang telah anda buat agar Bahasa yang tidak tepat atau ambigu bisa dikoreksi. Setelah ke ahli Bahasa, anda pergi ke ahli apa bidang yang sedang anda teliti. Misalnya masalah perbankan, maka pergi ke ahli perbankan, minta beliau tinjau skrip wawancara anda itu. Dari beliau ini anda akan mendapatkan masukan terkait dengan skrip wawancara yang telah anda bikin agar skrip itu lebih tepat sehingga betul-betul mampu berfungsi untuk mendapatkan data yang anda perlukan.
- Reliabilitas: Periksa apakah instrument yang kita gunakna untuk mengumpulkan data itu mampu memberikan hasil yang konsisten. Misalnya, gunakan tes-retest atau analisis statistik untuk mengukur reliabilitas. ( ini menggunakan aplikasi seperti SPSS dll).@
Prepared by Sofiandi