CELOTEH TENTANG INKONSISTENSI | Prof. Abdorrakhman Gintings, Ph.D

banner 468x60

ACADEMICS.web.id – Inkonsistensi menggambarkan mutu menthal yaitu selalu berperilaku atau tampil dengan cara yang tidak sama. Banyak penyebab terjadinya inkonsistensi, berikut tiga di antaranya. Pertama, karena kegamangan prinsip. Terjadi karena pelaku belum yakin atau tidak memiliki prinsip sebagai pegangan tindakan. Contohnya, seorang yang gamang prinsip bisa berbeda dalam memperlakukan seorang teman dengan teman lainnya. Inkonsistensi ini bernuansa ketidaksengajaan atau tidak disadari, sehingga layak dimaklumi dan dimaafkan.

Kedua, muncul karena menerapkan dua prinsip berbeda kepada subyek yang berbeda. Contohnya, dengan satu prinsip menolak permintaan seseorang teman dengan prinsip lain menolak permintaan teman lainnya. Inkonsistensi jenis ini disebut double standard atau standar ganda yang bersifat kesengajaan. Judulnya menjadi *pilih kasih, keberpihakan emosional. Ini banyak terjadi dalam cinta segitiga, pemilu, disintegrasi bangsa dan sebagainya. Acap korban merasa terzolimi, mengeluh, berontak sambil berteriak, Tiada maaf bagimu.

banner 336x280

Ketiga, tekanan atau rayuan pihak ketiga dapat menggoyahkan prinsip sehingga korban lemah tak berdaya kemudian bertindak inkonsisten. Mereka tak berani mempertahankan prinsipnya karena takut kehilangan sesuatu yang disukainya. Contohnya, pelaku di satu kasus berani tegas menolak, di kasus lain, karena tekanan kepentingan dan rayuan berubah menerima. Inkonsistensi jenis ini banyak dijadikan model rujukan penundukkan kelompok sasaran dalam domain Sospol.

Inkonsisstensi juga banyak terjadi dalam kisah romantisme cinta klasik yang berujung kawin paksa dan patah hati sebagaimana disajikan sangat menarik dalam novel karya Marah Rusli yaitu Kasih Tak Sampai. Nama *Siti Nurbaya menjadi ikon inkonsitensi cinta karena menukar guling kepemilikan cintanya dari Samsulbahri kepada Datuk Meringgih, saudagar tajir, demi kesejahteraan sosial bagi seluruh keluarganya. Buya Hamka menulis novel bernuansa sama, Tenggelamnya Kapal Van der Wijk Demi gengsi, Zainuddin mengunjukkan inkonsistensi cinta yang berujung penyesalan abadi, akibat menolak cinta kekasih tercintanya, Hayati.

Karena karakeristiknya, banyak pakar berpendapat, inkosistensi adalah menthal disorder. Karena deritanya, para koban secara emosional sepihak menyebutnya munafik dan pelakunya digelari penipu bahkan penghianat.

Cimahi, 6 Desember 2023.
Abdor Gintings.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *