ACADEMICS.web.id – Indonesia, dengan keragaman budaya dan etnis serta tantangan politik dan sosialnya, menyediakan lingkungan yang subur untuk mengeksplorasi metode advokasi yang inovatif. Kreativitas dalam bidang seni, termasuk seni visual, pertunjukan, dan sastra, telah terbukti menjadi alat yang ampuh untuk mengekspresikan perubahan sosial. Kreativitas dan seni telah menjadi cara efektif untuk mengekspresikan perubahan yang diinginkan dan mampu menginspirasi masyarakat untuk bergabung dalam perjuangan ini.
Menurut Jakob Sumardjo dalam buku Filsafat Seni (2000), menjelaskan kreativitas akan muncul kalau muncul obsesi dalam diri manusia kreatif. Obsesi muncul jika yang diinginkan individu tidak sesuai dengan kenyataan di luar dirinya. Manusia kreatif bukanlah manusia yang kosong mental. Manusia kreatif adalah manusia yang memiliki gambaran suatu sikap baru, pandangan baru, konsep baru, dan sesuatu yang sifatnya esensial. Semua terjadi karena gambaran individual bertabrakan dengan kenyataan yang tidak sesuai. Maka terjadilah kondisi gelisah, tidak nyaman, tidak sesuai, dan tidak senang. Ketenangan jiwa akan tercapai apabila ada kesesuaian, di sinilah orang yang kreatif menemukan apa yang dicarinya, diinginkannya secara intuisi, nalar dan rasa indrawi. Kreativitas muncul tidak hanya dorongan perasaan tetapi melibatkan kebenaran intuitif. Jadi, kreativitas selalu dimulai dengan ketidakpuasan batin.
Dengan kreativitas, seseorang dapat mendeskripsikan perubahan dengan cara yang menarik, memotivasi, dan dapat dimengerti oleh orang lain dengan menggunakan metafora, analogi, atau gambaran visual yang kuat untuk menyampaikan pesan perubahan. Hal ini sangat membantu dalam melibatkan orang-orang dalam perubahan serta memahami dampaknya yang akan terjadi. Oleh karena itu, kreativitas merupakan alat yang ampuh untuk mengembangkan perubahan yang efektif dan sangat penting dalam kehidupan, terutama di masa kanak-kanak, karena dapat membuat manusia menjadi lebih produktif. Selain itu, juga untuk meningkatkan kualitas hidup serta untuk mempermudah seseorang menemukan solusi atas suatu masalah.
Nah, selanjutnya kita akan membahas tentang seni sebagai ekspresi dalam advokasi masyarakat sipil di Indonesia. Apa itu seni? Dikutip dari buku Hakikat Kesenian (1993) oleh Mudji Sutrisno, seni menurut Koentjaraningrat pada dasarnya adalah suatu ide atau gagasan. Ide atau gagasan itu timbul dari manusia yang kemudian diwujudkan atau direalisasikan dalam bentuk sebuah benda yang akhirnya disebut sebagai karya seni. Benda-benda tersebut akan memiliki sebuah ide, gagasan, nilai, norma, dan aturan sesuai tindakan berpola dari manusia dalam menjalani kehidupan di masyarakat.
Berbagai bentuk seni, seperti seni visual, drama, musik dan sastra, merupakan alat yang ampuh untuk menyampaikan pesan perubahan kepada masyarakat. Mereka dapat menginspirasi, menyentuh emosi dan merangsang pemikiran kritis dengan tujuan membawa perubahan sosial dan budaya. Melalui seni dan budaya, masyarakat dapat menjaga dan menampilkan warisan budayanya, menghubungkan dan membangun ikatan emosional antar anggota masyarakat, serta mendorong keberagaman dan toleransi, serta pada saat yang sama memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan sosial di masyarakat.
Contoh kasus di Indonesia adalah teater Indonesia menunjukkan perlawanan dan menjadi pembela masyarakat sipil di era Orde Baru. Meski pada tahun 1970-an teater modern juga muncul di kota lain seperti Padang dan Makassar, namun perhatian media saat itu terfokus pada dinamika teater di Jawa atau bahkan Jakarta karena kebijakan mereka juga fokus pada era tersebut. Hal ini di satu sisi menunjukkan bahwa teater kita mendukung demokrasi, namun disisi lain pertunjukan ini memberikan kesan teater Indonesia yang terpusat. Selain hal diatas, terdapat juga sejumlah contoh studi kasus spesifik lainnya dari Indonesia yang menunjukkan bagaimana kreativitas dan seni digunakan dalam advokasi masyarakat sipil, misalnya:
Pertama, teater Boemboe. Teater Boemboe ini berbasis di Yogyakarta yang telah menggunakan pertunjukan teater untuk menyuarakan isu-isu sosial dan politik. Mereka menghadirkan karya-karya teater yang berbicara tentang hak asasi manusia, isu lingkungan, dan masalah sosial lainnya.
Kedua, kampanye melukis untuk perubahan. Sejumlah seniman di Indonesia telah mengadakan kampanye melalui seni lukis untuk menyuarakan isu-isu penting. Mereka menggunakan lukisan mural di dinding-dinding kota besar untuk menyebarkan pesan tentang hak asasi manusia, ketidaksetaraan, dan isu-isu sosial lainnya.
Ketiga, komik aktivis. Beberapa aktivis menggunakan medium komik untuk menyebarkan pesan advokasi. Misalnya, “Komik Solidaritas” adalah sebuah proyek yang menggabungkan seni komik dengan narasi sosial dan politik untuk menyuarakan hak-hak masyarakat dan isu-isu sosial lainnya.
Keempat, pentas seni jalanan, seperti festival seni jalanan di berbagai kota di Indonesia, memberikan wadah bagi seniman untuk menyuarakan isu-isu sosial. Mereka tampil dengan seni jalanan seperti mural, tari jalanan, dan pertunjukan musik untuk menggalang dukungan untuk berbagai kampanye advokasi.
Kelima, gerakan seni plakat yang telah muncul di Indonesia di mana seniman membuat plakat seni yang menyuarakan pesan-pesan advokasi. Plakat ini seringkali digunakan dalam demonstrasi dan kampanye sosial.
Keenam, seni lukis dalam isu lingkungan. Beberapa seniman Indonesia telah fokus pada isu lingkungan dengan menciptakan karya seni yang menggambarkan kerusakan lingkungan dan pentingnya konservasi. Karya-karya ini membantu meningkatkan kesadaran akan isu-isu lingkungan.
Semua contoh di atas menunjukkan bagaimana seni dan kreativitas digunakan untuk mendukung advokasi masyarakat sipil terhadap berbagai isu politik dan sosial di Indonesia. Namun dibalik itu semua tentunya terdapat tantangan, menilai dampak yang akan terjadi, baik positif maupun negatif, serta keterbatasan sumber daya dan resistensi dari para pihak yang berkepentingan.
Menilai dampak dari kegiatan kreatif dalam advokasi kebijakan di Indonesia dapat bervariasi tergantung pada masing-masing kasus, namun beberapa dampak umum yang dapat diamati adalah peningkatan kesadaran, perubahan sikap dalam diskusi, mobilisasi dan dukungan masyarakat, karena hal ini dapat menjadi alat solidaritas masyarakat sekitar untuk mencapai tujuan bersama, mendorong tindakan tertentu, misalnya kampanye seni lingkungan hidup yang dapat mendorong masyarakat untuk berkontribusi terhadap pelestarian alam, mendukung kampanye sosial -politik, meningkatkan partisipasi pemuda, serta memberdayakan seniman dan aktivis agar dapat menjadi aktor yang berpengaruh dalam mencapai perubahan yang diinginkan.
Namun, penting untuk diingat bahwa penilaian dampak dapat berbeda-beda di setiap kasus dan seringkali sulit diukur secara kuantitatif. Selain itu, aktivitas kreatif juga mungkin menghadapi tantangan, seperti cemoohan atau penindasan dari pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, agar lebih efektif, kegiatan kreatif harus disertai dengan strategi advokasi yang lebih kuat.
Selain itu, keterbatasan sumber daya dan resistensi dari pihak yang berkepentingan juga sangat mempengaruhi permasalahan ini. Ketika menggunakan metode inovatif dalam advokasi kebijakan di Indonesia, terdapat keterbatasan sumber daya dan resistensi dari pihak yang berkepentingan yang dapat menimbulkan tantangan, misalnya:
- Keterbatasan Sumber Daya ;
- Keterbatasan Keuangan ;
- Keterbatasan Akses Teknologi ;
- Keterbatasan Akses Pendidikan ;
- Repression dan Penindasan ;
- Stigma dan Hambatan Hukum ;
- Media yang Tidak Mendukung ; serta
- Ketidaksetujuan Publik.
Kreativitas dan seni berperan penting dalam menginspirasi perubahan di Indonesia. Temuan utama menunjukkan bahwa melalui seni dan kreativitas, masyarakat dapat mengekspresikan ide dan nilai yang mendorong perubahan positif. Seni memungkinkan adanya ekspresi budaya yang kaya, yang dapat menyatukan beragam kelompok masyarakat. Inovasi di bidang seni juga dapat menginspirasi perubahan di berbagai sektor, termasuk pendidikan, teknologi, dan lingkungan. Kreativitas dan seni adalah alat yang ampuh untuk memotivasi individu dan kelompok dalam menemukan solusi inovatif terhadap tantangan ekonomi dan sosial di Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia penting untuk terus mendorong dan mendukung pengembangan seni dan kreatif sebagai sumber inspirasi untuk mencapai perubahan positif di negeri ini.@
Penulis:
Mahasiswi S1 Farmasi (Tingkat 1) Institut Kesehatan Mitra Bunda