ACADEMICS.web.id – Sebelumnya apa sih yang dimaksud dengan keseteraan gender? Lalu tantangan apa saja yang terjadi pada kesetaraan gender di Indonesia dalam bidang perjalanan menuju keadilan? Menurut Abidin, Bunga Febriyanti, (2018) Kesetaraan gender adalah kesamaan hak bagi laki laki maupun perempuan dalam memperoleh atas hak haknya agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam segala aspek kehidupan dan kesamaan kesempatan dalam menikmati hasil pembangunan. Kesetaraan gender bukan berarti mempermasalahkan antara laki-laki dan kaum perempuan. Tetapi lebih dimaknai sebagai upaya membangun dan memberikan kesempatan yang sama terhadap perempuan maupun laki-laki. Kesetaraan gender merupakan kesamaan bagi laki-laki dan perempuan dalam menikmati hasil pembangunan dan memperoleh kesempatan serta haknya dalam segala bidang.
Kesetaraan gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi terhadap laki laki maupun perempuan sehingga keduanya bisa memperoleh kesempatan yang sama dalam menyampaikan aspirasi baik dalam berpartisipasi maupun memanfaatkan pembangunan yang telah dibangun oleh pemerintah. Pada era milenial seperti saat ini sudah seharusnya kesetaraan antara laki laki dan perempuan berkembang. Dan seharusnya kaum perempuan sudah mampu menggapai impian tanpa mengalami tekanan dari pihak manapun dan mampu mempertahankan harga dirinya agar tidak di perlakukan semena mena dan di diskriminasi dalam hal apapun.
Konsep gender yang terdapat ketimpangan gender terhadap perempuan ternyata berpengaruh cukup besar. Diangkat dari pemikiran yang optimis dan kesadaran akan kesetaraan gender ini terdapat beberapa alternative untuk upaya penegakkan gender antara lain melakukan dekontruksi ketimpangan gender dalam berbagai bidang, penghapusan segala bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap pihak manapun misalnya pada perempuan dan melakukan dekontruksi terhadap nilai nilai berdasarkan pada patriarki serta mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan adanya kesetaraan gender.
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam mencapai kesetaraan gender adalah ketidakadilan hukum dan kurangnya perlindungan hukum bagi perempuan. Meskipun banyak negara telah mengadopsi undang-undang yang melindungi hak-hak perempuan, implementasinya sering kali masih belum memadai. Beberapa isu yang muncul antara lain yaitu:
Pertama, kekerasan berbasis gender. Perempuan masih rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan seperti kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, perdagangan manusia, dan pemerkosaan. Meskipun ada undang-undang yang melarang tindakan tersebut, sering kali korban menghadapi tantangan dalam mengakses keadilan dan dukungan.
Kedua, diskriminasi dalam bidang hukum. Terdapat perbedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan dalam sistem hukum, termasuk dalam hal perceraian, pewarisan harta, dan akses ke keadilan. Perempuan sering menghadapi hambatan dalam mendapatkan keadilan yang adil dan perlindungan yang memadai.
Terakhir, kurangnya perlindungan pekerjaan. Perempuan sering menghadapi diskriminasi di tempat kerja, termasuk dalam hal penggajian yang tidak adil, pelecehan seksual, dan pengabaian hak hak pekerja. Perlindungan hukum yang kuat diperlukan untuk melindungi hak-hak perempuan di tempat kerja.
Kita sebagai generasi muda seharusnya mampu untuk bisa bersikap adil dan bijaksana apabila terdapat tindakan yang melenceng dari undang undang yang berlaku dengan tujuan menciptakan keadilan hak hak laki laki maupun perempuan serta kekompakan antara laki laki maupun perempuan tanpa memandang jenis kelamin maupun pangkat sebagaimana yang sudah tercantum dalam semboyan kita. Kalau bukan kita, siapa lagi? kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Mari menjadi generasi yang mampu menciptakan keadilan dalam hak hak antar gender tanpa memandang dari segi apapun untuk membangun negri menjadi negara yang maju dan demokrasi.@
Penulis:
